Bakesbangpol Ngawi Kenalkan Nilai Toleransi ke Generasi Muda

Ngawi, prestoday.id – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Ngawi menggelar kegiatan sosialisasi etika toleransi di SMPN 1 Jogorogo, Selasa (tanggal menyesuaikan). Kegiatan edukatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam menanamkan nilai-nilai toleransi dan etika kebangsaan sejak dini kepada kalangan pelajar.

Kepala Bakesbangpol Kabupaten Ngawi, Kusumahadi Widjajanto, mengatakan bahwa penanaman nilai etika dan toleransi sangat penting dilakukan sejak usia muda, terutama di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang sangat beragam dan multikultural.

Kegiatan ini tidak hanya digelar di SMPN 1 Jogorogo, namun juga direncanakan menyasar ke sekolah-sekolah lainnya seperti SMPN 4 Ngawi dan SMPN 2 Geneng dalam waktu dekat. Dengan demikian, penyebaran nilai-nilai kebangsaan bisa merata di berbagai wilayah.

“Penanaman etika dan toleransi itu harus dimulai sejak dini. Dalam kehidupan bermasyarakat di negara kita yang penuh dengan keanekaragaman budaya, suku, agama, bahasa, dan lainnya, sangat penting diterapkan nilai-nilai etika dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya, saat ditemui di kantornya, Selasa (27/5).

Pemilihan SMPN 1 Jogorogo sebagai lokasi kegiatan kali ini disebut Kusumahadi sebagai bagian dari jadwal giliran yang nantinya akan bergantian ke sekolah-sekolah lain di wilayah Kabupaten Ngawi.

“Kenapa di SMPN 1 Jogorogo? Ya, ini hanya kebetulan saja. Di kegiatan berikutnya bisa di sekolah lain, bergiliran,” tambahnya.

Dalam kegiatan sosialisasi yang interaktif ini, para siswa dikenalkan dengan nilai-nilai dasar kebangsaan yang menjadi fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti semangat gotong royong, rasa hormat terhadap perbedaan, dan pentingnya menjaga persatuan.

“Poin pentingnya adalah siswa memahami tentang keanekaragaman bangsa kita. Dan itu harus menjadi satu dalam wadah yaitu NKRI. Bersatu dalam keberagaman. Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kusumahadi menjelaskan bahwa etika toleransi berarti saling menghormati, menjunjung tinggi norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat, hidup rukun, saling tolong-menolong, serta menghormati agama dan keyakinan orang lain tanpa memandang perbedaan.

Agar materi lebih mudah dipahami siswa, Bakesbangpol menyesuaikan metode penyampaian dengan usia dan tingkat pemahaman peserta didik. Pendekatan yang digunakan juga memperhatikan kondisi psikologis remaja, serta melibatkan motivator untuk membangkitkan semangat belajar dan meningkatkan pemahaman terhadap materi yang diberikan.

“Materi disampaikan sesuai dengan tingkat pengetahuan dan umur peserta. Selain itu, juga menyesuaikan dengan daya tangkap dan situasi kejiwaan siswa yang masih anak-anak menjelang dewasa,” terangnya.

Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang kuat kepada siswa tentang pentingnya hidup bertoleransi di tengah perbedaan yang ada.

“Harapannya, adik-adik yang mengikuti kegiatan ini bisa paham arti etika toleransi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Toleransi merupakan modal agar kita bisa hidup rukun dan damai dalam rangka mencapai tujuan bersama yaitu masyarakat adil dan makmur dalam bingkai NKRI,” pungkas Kusumahadi.

Melalui kegiatan ini, Bakesbangpol Kabupaten Ngawi berkomitmen untuk terus menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan sejak usia dini demi terciptanya masyarakat yang harmonis, inklusif, dan damai.

Wartawan: Aris Toha M
Editor: Tim Redaksi

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

*