Efisiensi Anggaran di Ngawi Capai Rp179 Miliar, Pemkab Fokus Alihkan Prioritas

Ngawi, presstoday.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp179 miliar pada tahun 2025, menyesuaikan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang pengendalian belanja daerah. Pemangkasan ini berdampak besar pada sejumlah sektor, khususnya infrastruktur dan pendidikan.

Kepala Bidang Penganggaran Daerah Badan Keuangan (Bakeu) Kabupaten Ngawi, Mulad Setyo Hadi, menyampaikan bahwa pemangkasan tersebut merupakan bagian dari kebijakan nasional yang wajib diikuti oleh seluruh pemerintah daerah.

“Kami menyesuaikan dengan arahan pusat. Fokus utama saat ini adalah menjaga pelayanan dasar tetap berjalan dengan baik meskipun ada penyesuaian anggaran,” ujarnya saat ditemui dikantornya, Jum’at 25/4.

Sektor infrastruktur menjadi yang paling terdampak. Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk perbaikan jalan yang sebelumnya cukup besar, kini dipotong hingga Rp136 miliar. Tak hanya itu, anggaran untuk rehabilitasi sekolah rusak juga menyusut drastis—dari Rp25,1 miliar tahun lalu menjadi hanya Rp1,3 miliar.

Kebijakan efisiensi ini merupakan tindak lanjut dari Inpres yang bertujuan untuk menjaga stabilitas fiskal nasional. Pemerintah pusat mengimbau daerah untuk lebih selektif dalam penggunaan anggaran dan memprioritaskan belanja yang langsung berdampak kepada masyarakat.

Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, menegaskan bahwa efisiensi ini tidak akan menghambat pembangunan. Menurutnya, sekitar 95 persen jalan di Ngawi sudah dalam kondisi baik berkat pembangunan masif di periode sebelumnya. Kini, Pemkab mengalihkan fokus pada ketahanan pangan dan peningkatan investasi.

“Kami ingin menjadikan Ngawi sebagai lumbung pangan dan pusat pertumbuhan ekonomi berbasis industri dan perdagangan,” jelasnya dalam kesempatan terpisah.

Sebagai informasi, pada tahun anggaran 2023, total belanja daerah Ngawi tercatat sebesar Rp2,5 triliun. Namun hingga akhir November 2023, realisasinya baru mencapai Rp1,7 triliun atau sekitar 70 persen. Artinya, masih ada sekitar Rp800 miliar yang belum terserap. Fakta ini menunjukkan pentingnya efisiensi dan evaluasi dalam penyusunan anggaran.

Mulad menambahkan bahwa pihaknya akan menyesuaikan seluruh program kegiatan dengan skala prioritas yang lebih ketat.

“Kami pastikan sektor yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, seperti kesehatan dan pangan, tetap aman,” tegasnya.

Dengan efisiensi ini, Pemkab Ngawi berharap dapat tetap menjaga stabilitas pembangunan dan pelayanan publik, tanpa harus mengorbankan program-program strategis daerah.

Wartawan: Rumini Astuti
Editor: Tim Redaksi

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

*