Ngawi, presstoday.id – Masalah penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, semakin mengkhawatirkan.
Kondisi TPS yang kumuh dan bau tak sedap telah mengganggu aktivitas warga sekitar, khususnya pengguna jalan.
Kepala Desa Dadapan, Andiek Bangga Sagitharama, mengungkapkan bahwa sampah yang menumpuk di TPS tersebut berasal dari beberapa pasar tradisional di sekitar, seperti Pasar Ngrambe, Pasar Kendal, dan Pasar Gentong.
“Harusnya kendaraan sampah itu membuang sampah lebih ke dalam, tidak menumpuk di pintu masuk,” ujarnya. Selasa, 20/8.
Andiek juga menyoroti kurangnya penanganan efektif dari Dinas terkait.
“Sejauh ini pengelolaan dari Dinas belum ada, sehingga menjadi beban bagi desa,” keluhnya.
Ia berharap agar Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja (DPPTK) Kabupaten Ngawi segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini.
Sementara itu, Kepala Bidang Pasar DPPTK Kabupaten Ngawi, Rochim, mengakui bahwa pengerukan TPS Dadapan memang dilakukan secara berkala, namun dinilai kurang efektif.
“Pengerukan dilakukan 6 bulan sekali atau dua kali dalam setahun,” kata Rochim.
Rochim juga mengungkapkan bahwa TPS Dadapan memang diperuntukkan bagi sampah dari pasar-pasar terdekat, namun kenyataannya banyak masyarakat umum yang ikut membuang sampah di tempat tersebut.
“Langkah ke depan, kami akan segera melakukan pengerukan dan mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama di pintu masuk TPS,” tegasnya.
Masalah penumpukan sampah di TPS Dadapan telah menjadi sorotan warga.
Mereka menuntut pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan konkret guna mengatasi masalah tersebut.
Wartawan: Aris Toha M Editor: Tim Redaksi