Ngawi, presstoday.id – Tradisi Keduk Beji, salah satu ritual budaya warisan leluhur yang sarat makna, kembali digelar di Taman Wisata Tawun, Desa Tawun, Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, Selasa, 24/12. Acara tahunan ini dibuka langsung oleh Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, dengan tujuan melestarikan budaya sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, menegaskan pentingnya pelestarian tradisi ini sebagai simbol penghormatan terhadap sendang (mata air) yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Desa Tawun.
“Tradisi Keduk Beji tidak hanya bermakna budaya, tetapi juga spiritual. Ini adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta komitmen untuk menjaga kelestarian alam,” ujar Ony.
Ony menambahkan, Keduk Beji mengajarkan nilai-nilai kebersihan, baik secara fisik maupun spiritual.
“Kegiatan ini mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga kesucian hati dan tindakan. Selain itu, tradisi ini juga memberi manfaat besar bagi masyarakat, baik dari segi sosial maupun ekonomi,” jelasnya.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Ngawi, Wiwin Purwaningsih yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan harapannya agar tradisi ini dapat menjadi daya tarik utama wisata di Kabupaten Ngawi.
“Kami optimis, dengan promosi yang baik, Keduk Beji bisa menjadi agenda tahunan yang menarik wisatawan dari berbagai daerah. Hal ini tentu akan berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Wiwin.
Menurut Wiwin, pengelolaan Taman Wisata Tawun ke depan akan difokuskan pada perbaikan fasilitas dan aksesibilitas agar lebih ramah bagi wisatawan.
“Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk membuat regulasi yang mendukung pengembangan kawasan wisata ini,” tambahnya.
Tradisi Keduk Beji diharapkan tidak hanya menjadi simbol kearifan lokal yang terus lestari, tetapi juga mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan warisan budaya demi masa depan yang lebih baik.
Wartawan: R. Asty Editor: Tim Redaksi