Ngawi, presstoday.id – Pemerintah Kabupaten Ngawi tengah fokus mengatasi masalah kerawanan pangan yang dihadapi oleh 14 desa di wilayahnya. Hal ini terungkap dari hasil analisis Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) tahun 2023. Dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).
Kepala Bidang Keamanan dan Diversifikasi Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi, Amirudin, menjelaskan bahwa data FSVA menjadi acuan penting dalam merancang program dan kebijakan untuk mencegah keterbatasan pangan.
“Data ini menunjukkan bahwa ada 14 desa yang perlu mendapatkan perhatian khusus,” ujarnya. Senin, 12/8.
Amirudin memaparkan bahwa beberapa faktor menjadi penyebab utama, di antaranya rendahnya kesejahteraan masyarakat, terbatasnya akses air bersih, dan produktivitas pertanian yang kurang optimal.
Menanggapi persoalan ini, pemerintah Kabupaten Ngawi telah merumuskan sejumlah langkah strategis, antara lain:
Optimalisasi potensi lokal: Pemerintah akan memaksimalkan pemanfaatan lahan pertanian dan sumber daya lokal untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Peningkatan kesejahteraan: Upaya untuk menyediakan lapangan kerja, infrastruktur dasar, dan bantuan sosial akan dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Akses terhadap kebutuhan dasar: Pemerintah juga berkomitmen untuk menyediakan akses air bersih, fasilitas kesehatan, serta melakukan sosialisasi mengenai gizi dan kesehatan.
Sebagai bentuk intervensi langsung, DKPP Ngawi telah menyalurkan 600 paket sembako kepada 17 desa yang masuk dalam kategori intervensi. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan memenuhi kebutuhan pangan mereka.
Pemerintah Kabupaten Ngawi berharap dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, kondisi ketahanan pangan di wilayahnya dapat terus membaik. Pemerintah berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi program-program yang telah berjalan.
Wartawan: Aris Toha M Editor: Tim Redaksi