Ngawi, presstoday.id – Sebagai upaya menerapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di luar ruangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi menyelenggarakan Belajar Membuat Video Film Pendek Museum Trinil yang diikuti oleh Pelajar SMP se-Kabupaten Ngawi.
Seperti diketahui, Diharap kegiatan Belajar Membuat Video Pendek Museum Trinil bisa membangun semangat belajar, mengeskpresikan kreativitas, membuat inovasi yang diwujudkan dalam bentuk film pendek.
Melalui rekaman, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi Sumarsono mengatakan, Pada intinya kita menyelenggarakan Belajar Bersama di Museum Trinil yang diikuti oleh peserta Siswa-siswi SMP se-Kabupaten Ngawi ini bermaksud agar supaya faham sejarah tentang Museum Trinil, kemudian tambahan ilmu pengetahuan tentang bagaimana membuat video pendek.
“Bapak ibu guru dan adek-adek semuanya bahwa kegiatan ini seiring dengan kurikulum merdeka dimana peserta didik belajar itu tidak harus didalam kelas,” ujarnya.
Sumarsono menyampaikan, Saat ini adek-adek diajarkan diluar kelas outdoor indor dan sebagainya, ini lebih asyik nanti. Kemarin ada lomba dan kejuaraan itu juga belajar.
“Mengapresiasikan apa yang sudah didapatkan selama disekolah, nanti akan ada lomba cerdas cermat, lomba bola voly,” bebernya.
Dalam kesempatan tersebut Sumarsono berpesan, Ini sebuah metode agar adek-adek belajar diluar juga sebagai ajang sosial, saling tukar pengalaman dengan sekolah lain, itu kesempatan adek-adek untuk berkomunikasi.
“Pembelajaran kita sekarang tidak melulu secara akademik, monggo dimanfaatkan sebaik-baiknya, bakat, minat adek-adek dapat disalurkan disekolah dan kegiatan ekstrakurikuler,” ungkapnya.
Ditempat yang sama melalui rekaman Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi Nurwahyudi mengatakan, Belajar Membuat Video Pendek Museum Trinil tingkat Sekolah Menengah Pertama SMP se-Kabupaten Ngawi tujuannya adalah untuk meningkatkan apresiasi siswa terhadap Museum Trinil.
“Jadi anak-anak yang belum mengenal, belum pernah kesini kita beri kesempatan untuk belajar disini dan memperkenalkan tekhnik bagaimana cara dan prosedur pembuatan film pendek yang tepat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Nurwahyudi menyampaikan, didiupayakan nanti hasilnya lebih baik dalam membuat video pendek bisa lebih bermanfaat dan menjadikan ajang promosi Museum Trinil terutama dikalangan pelajar sekolah dan masyarakat Ngawi pada umumnya.
“Dalam hal ini bidang kebudayaan sebagai leading sector dalam pelaksana tugas di kegiatan museum trinil kita melaksanakan salah satu kegiatan dengan anggaran DAK yang ada salah satu kegiatan namanya BBM, ini salah satu kegiatannya kita isi dengan belajar membuat video pendek,” bebernya.
Nurwahyudi berharap, Kemudian nantinya setelah belajar membuat video pendek ini nanti karena anak-anak belajar tentang tekhnik pembuatan film pendek, pengetahuan anak itu tidak hanya sekedar melulu untuk museum trinil saja.
“Akan tetapi secara luas anak-anak akan memahami, mempraktekan pembuatan film pendek untuk segala kepentingan terutama kepentingan pendidikan, mengikuti lomba dan sebagainya. Rencana kami kedepan kami akan adakan lomba sehingga tahun depan kita bisa menyelenggarakan lomba film pendek.” pungkasnya.