Ngawi, presstoday.id – Tagar #KaburAjaDulu tengah menjadi tren di berbagai platform media sosial. Fenomena ini mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk menghindari permasalahan daripada mencari solusi, sehingga memicu diskusi luas terkait dampaknya terhadap dunia kerja dan mentalitas generasi muda.
Kepala Bidang Tenaga Kerja DPPTK Kabupaten Ngawi, Supriyadi, menyampaikan perhatiannya terhadap hal ini.
“Fenomena ini bukan sekadar candaan di media sosial, tetapi menjadi alarm serius bagi pola pikir masyarakat. Jika mentalitas menghindari tantangan semakin mengakar, maka akan berdampak pada rendahnya daya juang dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di dunia kerja,” ujarnya kepada presstoday.id, Rabu, 19/2.
Supriyadi menilai tren ini dapat memengaruhi etos kerja di Kabupaten Ngawi. Menurutnya, pemahaman dan motivasi terkait dunia kerja harus diberikan sejak dini, terutama bagi siswa SMK dan SMA.
“Mereka harus memiliki mental petarung dalam menghadapi tantangan dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri. Bagi yang ingin bekerja di luar negeri, mereka harus memiliki keterampilan yang cukup agar mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain,” tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa jika budaya ‘kabur’ menjadi kebiasaan, dunia usaha dan industri akan kesulitan mendapatkan tenaga kerja yang berkomitmen. Hal ini dapat berdampak pada produktivitas serta pertumbuhan ekonomi daerah.
Beberapa faktor utama yang menyebabkan munculnya mentalitas ini antara lain:
– Tekanan sosial dan ekonomi yang membuat individu lebih memilih menghindar daripada menghadapi masalah.
– Kurangnya ketahanan mental dan emosional, terutama di kalangan generasi muda yang terbiasa dengan kenyamanan instan.
– Perubahan pola asuh dan pendidikan yang kurang membangun kemandirian serta daya juang.
Pemerintah daerah memiliki peran krusial dalam membangun kembali semangat juang masyarakat.
“Kami akan terus berupaya menciptakan kebijakan yang mendorong penguatan karakter tenaga kerja, mulai dari pendidikan, pelatihan, hingga regulasi yang mendukung ketahanan sosial dan ekonomi,” tegas Supriyadi.
Fenomena #KaburAjaDulu menjadi refleksi bagi seluruh elemen masyarakat untuk lebih memperhatikan pola pikir dan karakter generasi mendatang. Dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk memastikan bahwa semangat menghadapi tantangan tetap menjadi bagian dari budaya kerja dan kehidupan sosial di Indonesia.
Wartawan: Aris Toha M Editor: Tim Redaksi