Ngawi, presstoday.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi mengakui kekurangan personil untuk penanggulangan bencana di wilayahnya.
Hal ini disampaikan oleh Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Ngawi, Partoyo, saat dikonfirmasi oleh presstoday.id di kantornya pada Selasa, 2/7.
“Ketika ada bencana, kami memanfaatkan relawan yang ada dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH), TNI/POLRI, Dinas Perhubungan (Dishub), dan Relawan,” jelas Partoyo.
Untuk mengatasi kekurangan personil dan memperkuat relawan, BPBD Ngawi menerapkan Sistem Penanganan Terpadu (SIPADU). Sistem ini bertujuan untuk menghimpun seluruh relawan di Kabupaten Ngawi di bawah naungan BPBD.
“Dengan SIPADU ini, diharapkan penanganan kebencanaan di Kabupaten Ngawi dapat terkoordinasi dengan baik,” ujar Partoyo.
Sebagai langkah awal, BPBD Ngawi telah melakukan simulasi, seperti pemangkasan pohon di dalam kota, mulai dari Jl. Basuki Rahmat dan sekitarnya.
“Targetnya, dari 27 relawan yang ada di dalam kota, kami akan mengadakan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk penanggulangan kebencanaan di Kabupaten Ngawi,” kata Partoyo.
Penerapan SIPADU diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan kesiapsiagaan BPBD Ngawi dalam menghadapi bencana.
Wartawan: Aris Toha M Editor: Tim Redaksi