Petani dan Buruh Tani Tembakau di Ngawi Masih Kekurangan 1.498 Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Ngawi, presstoday.id – Target 10.000 peserta BPJS Ketenagakerjaan bagi petani dan buruh tani tembakau di Kabupaten Ngawi masih terganjal. Hingga hari ini, setelah verifikasi data, baru 8.502 data yang dinyatakan valid. Hal ini berarti masih ada kekurangan 1.498 peserta.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Ngawi, Sojo, menjelaskan bahwa kekurangan data ini terjadi karena proses sinkronisasi data peserta. Sasaran utama program ini adalah petani dan buruh tani tembakau, serta pekerja rentan lainnya.

“Memang masih ada yang belum terdata, terutama buruh tani yang harusnya terkaver,” ujar Sojo kepada wartawan Presstoday.id.

Sojo menambahkan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pengurus APTI untuk melengkapi data peserta yang masih kurang. Upaya ini dilakukan agar seluruh petani dan buruh tani tembakau di Ngawi bisa mendapatkan manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan.

“Kami akan memaksimalkan pendataan dan mungkin besok atau lusa akan memanggil seluruh pengurus APTI untuk memenuhi kekurangan 1.498 peserta,” jelas Sojo.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja (DPPTK) Kabupaten Ngawi Kusumawati Nilam,  mengatakan bahwa pihaknya telah mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk membahas kekurangan data peserta BPJS Ketenagakerjaan ini.

“Kami akan terus berupaya agar semua petani dan buruh tani tembakau di Ngawi bisa terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan ini,” kata Nilam, kepada wartawan presstoday.id pada, Senin, 3/6.

BPJS Ketenagakerjaan memberikan berbagai manfaat bagi peserta, di antaranya: Santunan kecelakaan kerja, Santunan kematian, Jaminan pensiun, Jangka panjang, Rehabilitasi medik.

Manfaat ini sangat penting bagi petani dan buruh tani tembakau yang rentan terhadap kecelakaan kerja dan penyakit akibat pekerjaan.

Kekurangan data peserta BPJS Ketenagakerjaan bagi petani dan buruh tani tembakau di Ngawi menunjukkan perlunya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah dan APTI.

Diharapkan dengan koordinasi yang lebih baik, program ini dapat menjangkau seluruh petani dan buruh tani tembakau di Ngawi dan memberikan mereka perlindungan sosial yang mereka butuhkan.

Wartawan: Aris Toha M
Editor: IR

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

*